Keceriaan di Atas Piring Bersama BBlog dan BCA

Untuk beberapa saat, ada keheningan menerpa saat aku membuka pesan di Whatsapp tersebut. Seminggu sebelumnya, BBlog sempat mengirim pesan kepadaku via e-mail. Dengan alasan jadwal research yang sedang padat-padatnya, pesan itu pun terabaikan olehku. Padahal, jomblo mana sih, yang menolak ajakan buka puasa bersama?

Belum lagi, pembicara di event tersebut adalah orang yang tidak asing bagiku. Mustika T. Yuliandri, seorang perempuan idealis yang tiap tutur katanya bernada romantis. Aku selalu suka mendengarkan ia mengemas sebuah cerita dengan tingkah yang jenaka. Dengan mantap, aku membalas pesan Kak Tami.

Bukannya berniat menjadi event cheerleader sebab aku memang cukup picky untuk mendatangi sebuah event sebagai seorang blogger. Didukung dengan konsep gathering yang diusung oleh BBlog dan BCA, tentu acara ini bisa menjadi ajang kumpul para penggiat media dan blogger di Kota Medan. Kami diperlakukan sebagai partner sekaligus tamu undangan, bukan tim hore yang sekadar menghias acara.

21 Juni 2016, bertempat di Level 02 Rooftop, Iskandar Muda, acara dimulai sekitar pukul empat sore. MC kenamaan memandu acara sambil melontarkan jokes-jokes ala Kota Medan yang menggelitik. Dia pun mempersilakan Pak Iwan Isdawarman selaku perwakilan dari BCA untuk memberikan kata sambutan. Ia menyebutkan pentingnya peranan blogger dalam menyebarluaskan informasi yang edukatif. Inilah yang menjadi acuan BCA untuk merangkul para blogger sebagai partner mereka lewat BBlog. Ternyata, acara ini adalah kota kedua diadakannya ngabuburit bareng blogger, setelah sebelumnya di Kota Bandung dan akan dilanjut ke Jakarta.

Pak Iwan Isdawarman selaku perwakilan BCA memberi sambutan

Selanjutnya, acara diisi oleh ngobrol asyik bersama Mustika T. Yuliandri atau yang lebih akrab disapa Kak Tika. Bertemakan “Meramu Kata”, Kak Tika memaparkan proses kreatifnya dalam membuat tulisan. Dia nggak butuh self-editing terlalu lama untuk membuat beberapa alinea di social media. Semua mengalir begitu saja seakan kepala dan jemari sudah tersinkronisasi. Kak Tika juga memotivasi para audience untuk terus menelurkan karya-karya positif di dunia maya yang bisa menjadi rekam jejak kita di kemudian hari. Salah satu jurus andalan Kak Tika adalah bagaimana seorang blogger menggunakan kelima panca inderanya untuk menarasikan sesuatu. Yap, ini adalah salah satu teknik copywriting agar tidak menulis kata “enak” dalam menjelaskan betapa menggiurkannya hidangan. 

Pada serius-serius amat, ketauan deh, yang pengin diseriusin

Sesi tanya jawab pun dibuka. Seakan terkesima dengan performance Kak Tika, semua menjadi beku dan kaku. Apa yang mau ditanyakan pun menguap begitu saja. Setelah diiming-imingi dengan voucher, barulah ada yang mengacungkan tangan untuk bertanya. Seisi ruangan langsung dipenuhi gelak tawa dengan tingkah blogger-blogger ini. Ada-ada saja, ya.