Jingga Senin Tadi

by - 9:39:00 PM

Jingga Senin Tadi - ! Diary Khansa: Hujan yang malu-malu menemani kegelisahanku. Sebab akal kerap mengeja wajahmu. Kau boleh abaikan pesanku, tapi izinkan aku menunggu entah berapa lamanya. Lelaki Jingga yang tak perasa atau sedang berpura-pura? Engganku merutuki hujan. Merasa jahat bila ingin segera reda, pergi mengulum rindu yang kian candu.

**

Aku tak pernah sabar menghadapi wartawan, tapi sejuta tanyamu sedang kunanti kini.

**

Orang-orang sibuk menutup telinga, kau tahu? Tentu, kau adalah mereka.

Iya. Tiga huruf yang kau anggap hanya kata.
Iya. Katanya dengan anggukkan.
Iya. Atau awal sebuah pertentangan?

Iya. Hujan segera mengajak pelangi ke sini. Bersamamu. 

**

Kenapa gemuruh ombak terdengar dalam dadaku? Apakah di sana ada pantai? Lakonku sedang berlawan arah, hampir ia tabrak batas kesadaran. Waktu, berhentilah sebentar, aku ingin menyandarkan rindu sejenak!

Waktu sedang tak bersahabat. Dibiarkannya aku takluk tanpa daya.

**

Semburat jingga lebur di langit biru. Aku rindu! Aku rindu! Aku rindu!


**

Dingin yang hangat. Hangat yang dingin. Jingga, apakah sama?

***
Jingga Senin Tadi









Pic source: Pixabay

You May Also Like

3 comments

  1. Dingin yang hangat. Hangat yang dingin. Jingga, apakah sama?

    Yang kutahu rindu dan kangen itu sama :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yeilaaah ente tjurhat Vroh? :v
      Andai mengungkapkan rindu semudah itu....

      Delete